Spiga

BELAJAR LEBIH DALAM POLA HEAD AND SHOULDER

Pola Head and Shoulder dikenal luas sebagai Major Reversal Pattern yang artinya adalah pola pembalikan tren atau perubahan arah pasar. Namun sayangnya sedikit sekali orang yang benar – benar memahami ataupun mengerti arti kata Reversal Pattern sebenarnya. Memang terjemahan dalam bahasa Indonesianya berarti Pola pembalikan, tetapi arti ini tidak sepenuhnya benar ! Mungkin tepatnya Reversal Pattern diterjemahkan sebagai “Pola Perubahanbukan Pola Pembalikan. Mengapa saya berpendapat demikian ? Mari kita belajar sama – sama, tentunya dengan lebih mendalam !

Sebenarnya, saya ingin membuat menulis tentang analisa harga emas, tetapi saya melihat bahwa pembahasan mengenai topik ini akan panjang. Karena itu sebelum saya menulis mengenai tren jangka panjang emas ini, saya memulainya dengan menulis tentang Head & Shoulder ini. Mengapa ? Karena jika kita melihat pergerakan emas ini dalam timeline yang lebih besar grafiknya akan terlihat seperti pola Kepala dan Bahu. Baiklah, mari kita mulai pelajaran kita mengenai pattern H&S !



SYARAT – SYARAT TERBENTUKNYA POLA HEAD AND SHOULDER

Sistematika penulisan artikel ini adalah dari kesimpulan kepada penjelasan. Pertama – tama akan saya jelaskan secara singkat mengenai pola H&A ini kemudian saya baru menjelaskan lebih dalam poin per poinnya. Saya memutuskan untuk menggunakan metode ini karena keterbatasan waktu anda. Ada yang sibuknya bukan main, ada yang suka main-main, dan juga ada yang mencari kesibukan daripada mainan. Buat mereka yang waktunya terbatas bisa melihat sekilas kemudian mempelajarinya lebih lanjut. Sedangkan teman – teman yang punya lebih banyak waktu bisa mengerti poin – poin utamanya lebih dulu baru menelitinya satu persatu !

Baiklah, semua syarat di bawah ini harus dipenuhi baru bisa dikatakan sebagai Head & Shoulder Pattern :
  1. Tren Bullish yang sudah terbentuk. Semakin kuat trendnya semakin bagus !
  2. Volume yang besar di Puncak Bahu Kiri (titik A) diikuti dengan penurunan Volume di Dasar Bahu Kiri (titik B)
  3. Rally ke titik yang lebih tinggi dari puncak bahu kiri namun volumenya relatif kecil (Titik C)
  4. Koreksi atau penurunan tajam mendekati dasar bahu kiri (titik D)
  5. Rally lagi hingga mendekati puncak bahu kiri (titik E) namun tidak diikuti dengan kenaikan volume yang signifikan
  6. Closing di bawah garis neckline diikuti dengan volume yang relatif besar
  7. Biasanya ada rally kecil yang menyentuh kembali garis neckline kemudian say hello to the bear
HUBUNGAN TREN SAAT INI DENGAN TREN MENDATANG

Berbicara mengenai tren kita tidak akan terlepas dari kata “trendline.” Mari refresh pikiran kita sejenak dengan gambar di bawah ini.




Kapan suatu tren dikatakan sebagai tren yang sangat kuat ? Yaitu Ketika harga menyentuh garis tren kemudian berbalik paling tidak tiga kali ! Semakin sering, semakin kuat sebuah trendline tersebut ! Karena trendline sebenarnya adalah support atau resistance sendiri ! Kok bisa sebuah garis begitu besar pengaruhnya terhadap pergerakan pasar ? Karena pasar digerakkan oleh manusia yang mempunyai konsep yang sama ! Entah itu orang india, orang Indonesia, orang Bule, orang Jepang, ataupun orang Inggris diajari hal yang sama tentang trendline ini. Maka, sebuah garis bisa menjadi sebuah “agama internasional” !
Anggap saja kita menggambar sebuah trendline dari tiga titik dan empat titik. Berdasarkan konsep diatas, trendline yang lebih kuat, lebih terpercaya, dan lebih dapat diandalkan adalah trendline empat titik.

Nah, sekarang ada hubungan apa antara trend saat ini dengan pola kepala dan bahu ini ? Pola head and shoulder biasanya merupakan puncak dari pasar bull. Dan tanda pertama arah perubahan pasar adalah tembusnya trendline ini. Tolong diperhatikan bahwa saya menulis : "PERUBAHAN."
Ketika harga menembus Major trendline, artinya ada sesuatu dengan trend sekarang ini. Apa itu pak ? Saya tidak tahu, para pakar tidak tahu, dan hampir semua orang tidak tahu. Yang mereka tahu adalah "There's is something wrong with the market !" Kalimat ini tidak boleh diartikan sebagai pasar bull sudah berakhir dan berganti menjadi pasar bear ! Jika ini pengertian anda selama ini berarti anda sama seperti saya...he...he..he...sayangnya kita telah menempuh jalan yang salah !

Ada tiga jenis pasar, yaitu Bullish, Bearish, dan Sideways. Ketika sebuah akan pasar berubah, entah itu saham, forex, atau valas. Kemungkinannya selalu ada dua. Yang pertama berubah arah, sedangkan kemungkinan kedua adalah berhenti sebentar lalu melanjutkan trend sebelumnya. Ketika sebuah trendline, apalagi trendline yang sangat kuat, telah tertembus berarti pasar akan segera berubah ! Entah itu menjadi bearish ataupun menjadi sideways...hanya pasar saja yang tahu ! Tugas kita di sini adalah menyalakan lampu kuning pada semua posisi buy kita !

HUBUNGAN ANTARA VOLUME DENGAN POLA HEAD AND SHOULDER

Volume adalah jumlah transaksi yang terjadi pada saat itu. Hmmm.... bagaimana perhitungan volume jika ada 400 buy dan 300 sell ? 700 volume atau 100 volume (400-300) ? Yang benar adalah 700, tanpa memperhatikan transaksi apa yang telah terjadi di market.

Volume bukanlah "Aha !" atau hal yang pasti bahwa pasar telah berubah ! Volume adalah suatu konfirmasi, bahwa apa yang terjadi di pasar adalah benar alias bukan distorsi. Untuk itu kita perlu mengetahui aturan atau hukum Trading Volume ini. Aturan Pertama dan Utama , Volume selalu mengikuti arah pasar.
Jika harga naik, maka volume juga harus ikut naik. Lalu, jika harga naik lebih tinggi lagi, volumenya juga harus naik lagi. Sayangnya, pasar forex ataupun pasar saham tidak pernah berjalan satu arah. Market selalu zigzag, naik turun, turun naik, datar, naik lagi, turun lagi. Ketika trend sekarang bullish, maka volume akan naik. Saat pasar sedang terkoreksi atau turun, volume juga harus ikut menurun ! Jika harga naik lagi, otomatis jumlah volume harus lebih besar dari volume bear sebelumnya. Jika keadaan ini kita temukan dalam grafik, maka dapat dikonfirmasikan bahwa Trend Bullish masih berkuasa !












Kedua, pelanggaran terhadap aturan pertama berarti ada sesuatu yang salah dengan pergerakan pasar. Ketika pasar bullish namun volume transaksi tidak menunjukkan peningkatan berarti tren akan mengalami perubahan ! Entah itu terkoreksi, entah itu berbalik arah, atau sideways dulu kemudian melanjutkan trend lamanya. Ingat, tidak ada hal yang pasti di forex, saham, ataupun pasar komoditi. Tunggu konfirmasi baru trading ! Bukankah definisi investasi adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan resiko sekecil-kecilnya ! Trading tanpa memperhatikan resiko adalah spekulasi bukan investasi. Trading tanpa memperhatikan konfirmasi adalah bunuh diri ! Dan Kegilaan adalah melakukan suatu hal yang sama berulang - ulang dengan mengharapkan hasil yang berbeda !
Dalam pola kepala and bahu, ketika harga naik lebih tinggi hingga membentuk kepala volume perdagangan tidak naik. Ini adalah konfirmasi kedua terbentuknya Pola Head & Shoulder. Loh....sek...sek....konfirmasi pertamanya mana pak ? Kok langsung konfirmasi kedua ?






Ha...ha...ha...The breaking of Major Trendline itu konfirmasi pertama mas ! Konfirmasi kalo ada sesuatu yang salah dengan bullish market.



LEBIH DALAM MENGENAI CLOSING PRICE
Ketika harga telah menembus garis trendline atau neckline. Ada teori yang mengatakan bahwa :
  1. Penutupan harga selama dua hari akan lebih memberikan kepastian perubahan trend
  2. Koreksi harga minimal 3% atau lebih memberikan konfirmasi yang lebih meyakinkan
Sehubungan dengan pola Head & Shouder ini, kita lebih menekankan pada closing price di neckline, mengapa ? Soalnya kalo di bahu kanan sudah pasti lebih dari dua hari mas, mbak....he...he...he...!
Saya pikir, pembelajaran kita mengenai bentuk Head and Shoulder ini sudah mencukupi untuk pembahasan topik berikutnya, yaitu analisa harga emas mendatang. Masa sih kurang dalam proses belajar kita ? Hi...hi...hi....